My Task





Makalah:

ENTERPRENEURSHIP
PRINSIP-PRINSIP ENTREPRENEURSHIP
Diajukan sebagai tugas individu  pada mata kuliah enterpreneurship
.
Dosen pengampuh:
Lisdawati

Kelompok 5:
Nurul Zihra
Satarudin A. Tudu
Suci mayasari Kangga

TADRIS BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGRI
SULTAN AMAI GORONTALO
2014

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullah hiwabarakatu.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena dengan limpahan rahmatnya kami dapat merampungkan makalah ini. Tsalawat dan salam kami panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam keobodohan menuju alam terang benderang yang telah kita rasakan saat ini.
Kami ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah enterpreneurship yang telah membing kami dalam pembuatan makalah ini. Makalah enterpreneurship ini adalah makalah yang kami peruntukan untuk teman-teman yang ingin belajar mengenai enterpreneurship, khususnya mengenai prinsip-prinsip enterpreneurship.
Kami sadar makalah ini masih banyak kekuranganya, karenanya kami memohon kritik dan sara dari teman-teman.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi teman-teman.

Gorontalo, 18   april  2014


Kelompok 3





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan.
Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Dengan adanya atau terciptanya manusia-manusia yang berjiwa entrepreneurship di Negara Indonesia, maka diharapkan akan memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan Negara dalam segala bidang. Karena setiap orang yang mempunyai jiwa entrepreneurship akan selalu menggunakan kreatifitas, semangat dan inovasinya untuk selalu mengembangkan dan memperbaiki, apapun yang ia kerjakan. Kami harap dengan makalah kami yang berjudul prinsip-prinsip entrepreneurship akan dapat menyadarkan teman-teman betapa pentingnya menanamkan jiwa entrepreneurship.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kelompok  kami akan membahas mengenai:
1.      Apa Pengertian entrepreneurship?
2.      Apa saja Prinsip-prinsip entrepreneurship dalam dunia “usaha”?
3.      Dan apa saja prinsip enterpreeurship dalam pandangan (prospektif) pendidikan?








BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian enterpreneunship secara umum.
Kata ”kewirausahaan” sebagai terjemahan dari entrepreneurship dilontarkan pada tahun 1975 dan mulai digunakan diantara anggota kelompok Entrepreneur Development Program – Development technology Centre (EDP-DTC), Institut Teknologi Bandung. Pada waktu itu dipakai kata ”kewiraswastaan” sebagai terjemahan entrepreneurship”. Kelompok EDP-DTC ITB berpendapat bahwa entrepreneurship spirit, yang intinya menciptakan nilai atau manfaat melalui inovasi, tidak hanya terdapat atau diperlukan di kalangan pengusaha swasta, namun juga di kalangan organisasi yang memberikan pelayanan publik. Atas dasar pertimbangan tersebut, dimunculkanlah sebuah kata baru, ”kewirausahaan”. Akar katanya adalah sebuah kata dalam bahasa Prancis ”entreprendre” yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah ”berusaha” atau ”mengusahakan” (Moko, P.A. 2005 :50).
Kata ”wirausaha” lalu muncul secara meluas setelah menjadi istilah pada waktu keluarnya Instruksi Presiden (Inpres) RI Nomor 4 Tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan. Istilah tersebut merupakan padanan istilah entrepreneur yang lebih pas karena semua pihak, baik swasta, pegawai negeri, pejabat, maupun pegawai swasta harus memiliki semangat usaha. Jadi, istilah wirausaha bisa dipakai di mana-mana (Moko, P.A. 2005 :50).
Istilah entrepreneur dilansir pertamakali pada tahun 1755 oleh Richard Cantillon yang waktu itu sedang melakukan penelitian tentang IQ wirausahawan seperti yang dikutip dari Moko, P.A. (2005 :51). Menurut Cantillon, entrepreneur memiliki fungsi unik sebagai penanggung resiko. Jadi cakupan dalam diri seorang entrepreneur adalah :
1. Sebagai manusia yang mempunyai sikap mental, wawasan, kreativitas, inovasi, ide, motivasi, cita-cita, dan lain-lain.
2. Berusaha atau berproses untuk mengisi peluang dalam usaha jasa atau barang (goods) untuk tujuan ekonomi.
3. Untuk mendapatkan laba dan pertumbuhan usaha
4. Berhubungan dengan pembeli atau pelanggan yang membutuhkan jasa atau barang yang dijualnya dengan selalu memberikan kepuasan
5. Berani menghadapi segala resiko (sebagai risk taker), tetapi risiko tersebut sudah diperhitungkan.
Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus berkembang. Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
Seseorang yang memiliki karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5), “An entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resources to capitalze on those opportunities”. Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang wirausaha adalah orang-orang yang memiliki karakter wirausaha dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki jiwa kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya.
B. Prinsip-prinsip entrepreneurship dalam dunia “usaha”.
Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagaian besar pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan di perkonomian kita akan datang dari para wirausaha; orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil reasiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Menurut Robert D.Hisrich, Berkewirausahaan adalah proses dinamis atau penciptaan tambahan kekayaan-kekayaan diciptakan oleh individu yang berani mengambil resiko utama dengan syarat-syarat kewajaran, waktu, dan komitmen karir atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa produk dan jasa tersebut tidak atau mungkin baru atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun juga harus dipompa oleh usahawan dengan penerimaan dan penempatan kebutuhan, keterampilan dan sumber-sumber daya.
Prinsip-Prinsip kewirausahaan yang paling penting adalah Berani atau keluar dari Rasa takut akan gagal.makna berani disini adalah tindakan dimana kita harus bisa mengambil sikap atas peluang-peluang yang muncul dalam hidup ini terutama peluang untuk mendirikan usaha.Seorang wirausahawan tidak mengenal tingkat pendidikan tapi mengenal pada tingkat seseorang berani mengambil Resiko.Walaupun pendidikan itu penting tapi perannya disini justru adalah pada tingkatan keberanian akan usaha yang akan kita buat.Pendidikan disini berguna pada tingkat keahlian dari bidang usaha yang akan kita dirikan tapi hal tersebut bukan lah jadi prinsip dasar dalam membangung usaha tapi keberanian kita lah yang dapat menjadi prinsip dasar dalam membangun usaha.
Primsip-prinsip entrepreneurship menurut Dhidiek D. Machyudin, yaitu:
1.      Harus optimis
2.      Ambisius
3.      Dapat membaca peluang pasar
4.      Sabar
5.      Jangan putus asa
6.      Jangan takut gagal
7.      Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda
Ada pula prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Khafidhul Ulum. Ada tujuh prinsip yang diberikan, diantaranya:
1.    Passion (semangat)
2.    Independent (mandiri)
3.    Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)
4.    Creative and innovative (kreatif dan inovatif)
5.    Calculated risk taker (mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
6.    Persistent (pantang menyerah)
7.    High ethical standard (berdasar standar etika)
C. prinsip enterpreeurship dalam pandangan (prospektif) pendidikan.
Dari beberapa konsep di atas menunjukkan seolah-olah kewirausahaan identik dengan  kemampuan para wirausaha dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu  identik dengan karakter wirausaha semata, karena karakter wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980). Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997).
Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
1.      Pengembangan teknologi baru (developing new technology),
2.      Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),
3.      Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or services),
4.      Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods and services with fewer resources).
Berdasarkan keenam pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah  nilai-nilai yang membentuk karakter dan perilaku seseorang yang selalu kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Meredith dalam Suprojo Pusposutardjo(1999), memberikan  ciri-ciri seseorang yang memiliki karakter wirausaha sebagai orang yang (1) percaya  diri, (2) berorientasi tugas dan hasil, (3) berani mengambil risiko, (4) berjiwa kepemimpinan, (5) berorientasi ke depan, dan (6)  keorisinalan.
Jadi, untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha. Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya.
Berdasarkan penjelasan diatas, kami mengambil kesimpulan, prinsip-prinsip entrepreneurship dalam dunia pendidikan diantaranya adalah:
a.       Memiliki jiwa (semangat) dan kemampuan tertentu dalam pendidikan.
b.      Berkreasi
c.       Berinovasi
d.      Kreatif
e.       Inovatif
f.       Berani




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997).
Prinsip entrepreneurship dalam bidang usaha, Primsip-prinsip entrepreneurship menurut Dhidiek D. Machyudin, yaitu:
1.      Harus optimis
2.      Ambisius
3.      Dapat membaca peluang pasar
4.      Sabar
5.      Jangan putus asa
6.      Jangan takut gagal
7.      Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda
prinsip-prinsip entrepreneurship dalam dunia pendidikan diantaranya adalah:
1.      Memiliki jiwa (semangat) dan kemampuan tertentu dalam pendidikan.
2.      Berkreasi
3.      Berinovasi
4.      Kreatif
5.      Inovatif
6.      Berani








RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

SMP                         : SMP 2 Gadung
Mata Pelajaran         : Bahasa Inggris
Kelas/Semester         : VIII (Delapan) / 1
Standar Kompetensi : 3. Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal lisan pendek sederhana untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar
Kompetensi Dasar    :1.2 Merespon makna yang terdapat dalam percakapan tansaksional dan interpersonal (bersosialisasi) sederhana secara akurat, lancer dan berterima untuk bertransaksi  dengan lingkungan sekitar yang melibatkan tindak tutur: mengundang, menerima dan menolak ajakan menyetujui/tidak menyetujui, memuji dan memberi selamat.
3.1. Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang melibatkan tindak tutur:meminta, memberi, menolak jasa, meminta, memberi, menolak barang, mengakui, mengingkari fakta, dan meminta dan memberi pendapat.
Indikator                  :
- Siswa mampu meminta dan memberi pendapat dengan menggunakan kata-kata yang telah di ajarkan
- Siswa mampu bertanya dan menjawab tentang meminta, memberi, menolak ide dengan menggunakan kata-kata yang telah di ajarkan.

Jenis Teks                 : Percakapan transaksional
Aspek / Skill             : Berbicara (speaking)
Alokasi Waktu         : 2 x 40 menit

1.      Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran siswa dapat :
a.       Memperoleh kosakata terkait dengan jenis percakapan.
b.      Menggunakan  ungkapan meminta dan memberi pendapat terkait dengan jenis percakapan.
c.       Melakukan percakapan berdasarkan situasi yang   diberikan.
d.      Menggunakan ungkapan yang telah dipelajari dalam kehidupan nyata.
2.      Materi Pembelajaran
Percakapan singkat memuat ungkapan – ungkapan berikut :

Asking someone’s opinion
Telling opinion
a.       What do you think of…?
b.      What is your opinion about…?
c.       What do you feel about..?
d.      Do you think that..?
a.       I think…
b.      In my opinion…
c.       I feel that…

Examples:
Asking for and giving opinion
Yanti    : Hai Dewi! I have a new bag. Do you think it is good?
Dewi   : Yes, I think it is very good bag.
Yanti   : thank you. Well but, what do you think about the color?
Dewi   : I think that the color of bag is very nice and matches with your shirt.
Yanti   : anyway. Do you think that it is a good bag for school?
Dewi   : I don’t think so. It is too small so that you can’t bring a lot of books to your bag.
Yanti   : it’s OK. Well I have to go now. See you.
Dewi   : See you . . .

3.      Metode Pembelajaran / Teknik : Ceramah, diskusi dan demonstrasi.


4.      Langkah – langkah Kegiatan
Pertemuan 1
a.      Kegiatan Pendahuluan
1.      Tanya jawab berbagai hal terkait kondisi siswa dan kehadiran siswa
2.      Siswa menjawab pertanyaan tentang meminta dan memberi pendapat
3.      Siswa menjawab pertanyaan dengan ungkapan meminta dan memberi pendapat
4.      Guru menulis ungkapan- ungkapan  tersebut di papan tulis.
b.      Kegiatan Inti
1.      Membahas kosa kata yang dibutuhkan dalam ungkapan – ungkapan tersebut
2.      Siswa menyimpulkan fungsi masing-masing ungkapan.
3.      Siswa membahas ungkapan  meminta dan menerima pendapat
4.      Siswa secara berpasangan mempraktekkan percakapan yang telah di sediakan oleh guru di depan kelas.
5.      Siswa berdiskusi membuat ungkapan – ungkapan yang serupa
6.      Siswa menampilkan hasil diskusinya secara berpasangan
c.       Kegiatan Penutup
1.      Menanyakan kesulitan yang dialami siswa selama proses KBM.
2.      Menyimpulkan materi pembelajaran.
3.      Menugasi siswa untuk menggunakan ungkapan–ungkapan tersebut dalam percakapan dalam kehidupan sehari-hari.

5.      Sumber Belajar
a.       Buku Ajar Bahasa Inggris untuk SMP/MTs/Ana/cv. Sindunata
6.      Penilaian
a.       Teknik      : Merespon ungkapan / pertanyaan secara lisan
b.      Bentuk     : Tes lisan
c.       Instrumen:
I.                   Do in pairs . Make a short dialogue based on the following situations .
Situation:  You want to buy a hand phone.
II.                Do in pairs. Make a short dialog based on the following situations.
Situation: you have a new laptop.
III.             Study the facts . Make a short dialogue in pairs and practice it

Pedoman Penilaian :
1.      Untuk nomor Idan II jumlah skor 3.
2.      Jumlah skor maksimal
a.        6 x 3 =  18
b.      6 x 3 =  18
c.       6 x 3 = 18
Jumlah   =  54
Nilai maksimal = 54
Skor perolehan
d.      Nilai Siswa =   ------------------  x100
Skor maksimal

Rubrik Penilaian:

No.
Uraian
Skor
I
Ucapan , isi  , tata bahasa benar
Ucapan , isi, tata bahasa kurang benar
Ucapan , isi, tata bahasa tidak  benar
Tidak menjawab
3
2
1
0
II
Ucapan , isi  , tata bahasa benar
Ucapan , isi, tata bahasa kurang benar
Ucapan , isi, tata bahasa tidak  benar
Tidak menjawab
3
2
1
0
III
Ucapan , isi  , tata bahasa benar
Ucapan , isi, tata bahasa kurang benar
Ucapan , isi, tata bahasa tidak  benar
Tidak menjawab
3
2
1
0

................................2014


Mengetahui
Kepala sekolah                                                               Guru mata pelajaran

Afrianto, M. Pd                                                             Nurul Zihra, S. Pd
NIP.                                                                                NIP.


No comments:

Post a Comment